Minggu, 05 November 2017

SEKULARISASI KULTURAL DAN DIFERENSIASI SOSIAL DI PERSYARIKATAN



Catatan Akhir Tahun (V)
SEKULARISASI KULTURAL DAN DIFERENSIASI SOSIAL DI PERSYARIKATAN
Oleh: Aya S Miza
(Anggota Majelis Tabligh PWM SUMBAR)

 
Terjadinya pergeseran nilai dalam masyarakat sebagai akibat perputaran sosial. Dalam menanggapi pergeseran itu Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada fungsinya sebagai Gerakan Da’wah Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.  

Namun akibat dari pergeseran nilai itu, bagi Muhammadiyah bukanya tidak ada. Hal itu disebabkan karena adanya kecendrungan diferensiasi sosial dan sekularisasikultural dalam setiap perubahan sosial yang pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku manusia, sebagai individu maupun sebagai kelompok cukup kuat.

Sekularisasi kultural menimbulkan kecendrungan pragmatisme dalam Muhammadiyah. Sehingga dimensi agama makin kurang memperoleh perhatian dan sekedar ditempatkan sebagai formalisme dan symbol gerakan. Hal itu menyebabkan mengapa perkembangan yang pesat dalam Muhammadiyah terletak pada sector-sektor amal usaha, dimana penyimpangan dari kaidah-kaidah Tarjih (ada kesan) lebih ditolerir daripada di aselon pimpinan.

Sedangkan pada sektor kepemimpinan mengalami sedikit kelesuan karena tidak mampu menjawab masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perubahan sosial itu. Fenomena yang kita lihat kemudian adalah makin lebarnya kesenjangan antara Institusi kepemimpinna dengan sektor amal-usaha, atau Pimpinan Muhammadiyah tidak lagi mempunyai kewibawaan terhadap Amal Usahanya sendiri.

Differensiasi Sosial menimbulkan personalisme. Citra kepemimpinan Muhammadiyah sebagai Imamah dan Jama’ah makin berkurang. Yang menonjol adalah individu sehingga kepemimpinan dalam Muhammadiyah cenderung menjadi personal. Dari sudut inilah seharusnya kita menganalisa, mengapa kesetiaan anggota (bahkan Muballigh dan beberapa diantara angggota pimpinan sendiri) terhadap persyarikatan makin lama makin berkurang karena kurang adanya kepemimpinan yang memiliki daya pikat yang menghubungkan antara ide persyarikatan dengan anggota.  Wallahul Musta'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar