MEMIMPIKAN
MAJELIS TARJIH DAN TAJDID YANG BERKEMAJUAN
Oleh:
Aya S Miza
(Anggota
Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Padang)
“Ada tiga majelis yang tidak boleh terpisah di Persyarikatan,
yaitu; Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, dan Majelis Kader” (Muchlash
Abrar)
Banyak harapan yang digantungkan kepada Majelis Tarjih dan Tajdid
(MTT) sebagai motor utama penggerak persyarikatan. MTT merupakan salah majelis
tertua yang usianya sudah hampir 100 tahun. MTT merupakan tempat berkumpulnya
Ulama Muhammadiyah dalam suatu Majelis untuk melakukan Ijtihad Kontemporer. MTT
dianggap sebagai “Roh”nya persyarikatan. Ia bagaikan sebuah “ processor “ pada
sebuah komputer, yang bertugas mengolah data yang masuk sebelum dikeluarkan
lagi pada monitor.
Karena itu maju atau mundurnya suatu persyarikatan sangat
ditentukan oleh majelis ini. MTT merupakan rujukan bagi Pimpinan dan bagi warga
persyarikatan. Akan tetapi saat ini keberadaan MTT ini sangat kurang dirasakan
manfaatnya. Boleh dikatakan tugas MTT sekarang ini hanyalah menentukan masuk-keluarnya
bulan Ramadhan dengan ilmu hisab dan falaq, pembuatan kalender dan imsakiyah
ramadhan, mengikuti Rakerpim, Rakernas, dan Munas Tarjih.
Padahal sekarang ini warga Muhammadiyah sudah banyak terinfiltrasi
oleh faham-faham lain, seperti: Salafiy, NU, HTI, MMI, FPI, JIL, ISIS , dll. Bahkan sering kali warga Muhammadiyah lebih suka
merujuk kepada fatwa Ulama di luar Muhammadiyah..
Pernah dikatakan bahwa Muhammadiyah sekarang ini sudah menjadi
organisasi Paguyuban dan Kemanusiaan. Muhammadiyah sudah mulai meninggalkan ciri
khasnya, yaitu sebagai Organisasi Gerakan Islam Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
dan Tajdid.
Apabila keadaan ini tidak mendapat pemikiran dan penanganan serius
maka pada saatnya akan menjadi ancaman bagi warga dan persyarikatan pada
umumnya. Sampai saat ini Majelis Tarjih dan Tajdid PP telah banyak menerbitkan
buku-buku pedoman dan juga jurnal-jurnal ilmiyah. Namun sangat disayangkan
produk-produk tersebut banyak yang tidak sampai kepada kita di daerah-daerah
apalagi masyarakat luas. (ASM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar