Catatan Akhir Tahun (VII):
LEMBAGA PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
Oleh: Aya S Miza
Anggota Majelis Tabligh PWM SUMBAR
Terjadinya kelambanan dalam pendidikan Muhammadiyah adalah
karena faktor pimpinan yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Diantaranya pimpinan
pendidikan yang tidak berasal dari Muhammadiyah. Sehingga ia membawa lembaga
ini tidak sesuai dengan tujuan Muhammadiyah. Kemudian faktor identitas sebagai
suatu lembaga pendidikan Islam yang diharapkan masyarakat Islam, tentu saja harus
jelas identitas keislamnya.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah memang memberikan pendidikan
agama, tetapi kenyataanya belum konsekoen antara teori dan praktek. Masyarakat Islam
menginginkan pendidikan Islam itu, yang benar-benar Islami. Sekarang itulah yang nampaknya belum tampak
secara utuh.
Di samping kita mengharapkan kualitas ilmiah, maka kualitas
Islami itu mesti diutamakan seperti ibadahnya, pakaianya, tata kramanya itulah
yang diinginkan oleh masyarakat. Faktor pimpinanlah yang sebenarnya yang
menyebabkan kelemahan, mulai dari tingkat wilayah sampai tingkat dibawahnya. Sebenarnya
konsep dan keputusan sudah ada, tapi dalam pelaksanaanya, “angsur-angsur”.
Faktor angsur-angsur
tadi adalah mentalitas. Ada kekhawatiran kalau diterapkan dengan tegas
nanti murid akan lari. Itu adalah perasaan yang tidak berdasarkan Iman. Tetapi berdasarkan
perhitungan ilmiah matematik. Iman tidak demekian. Harus tegas dan tanggung
resiko.
Nasrum Minallahi wa Fathun Qariib…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar