Catatan Akhir Tahun (III)
MUHAMMADIYAH DI MATA ANGKATAN MUDA
Oleh: Aya S Miza
(Anggota Majelis Tabligh PWM SUMBAR Periode 2015-2020)
Berdirinya Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912/8
Dzulhijah, diilhami oleh gerakan Islam yang dipelopori oleh Sayyid Jamaludin al
Afghani, Moh. Abduh, Moh. Rasyid Ridha dan lain-lain pada akhir abad ke XIX.
Muhammadiyah tegas menyatakan bahwa pemahaman keagamaan
Muhammadiyah menyatakan diri kepada Al Qur’an dan Sunnah Rasul dan tidak
terikat pada suatu madzhab, gerakan Tajdid yang diartikan sebagai gerakan
pemurnian Islam.
Namun setelah lebih 100 tahun Muhammadiyah berkiprah, dan memiliki
asset yang cukup besar, jumlah anggota dan simpatisan yang luar biasa
banyaknya, maka Muhammadiyah kelihatanya, berubah menjadi suatu organisasi
pekerja atau sosial.
Orang dan pimpinan Muhammadiyah sangat sibuk mengurus
sekolah-sekolah dan amal usaha tenggelam dalam rutinitas sehingga kurang kiprahnya
dalam melaksanakan dakwah sebagai pembaharu atau pemurnian ajaran Islam.
Muhammadiyah mulai tampak berkurangnya dalam hal-hal
pemikiran Islam, apalagi dalam era modernisasi saat ini, karena habis waktu
mengurus amal usaha maka terkesan kurang perhatian pada masalah yang mendasar
dan global. (ASM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar