105 TAHUN MUHAMMADIYAH: KUALITAS KADER PERSYARIKATAN
Oleh: Aya S Miza
Anggota Majelis Tabligh PWM SUMBAR
Pada suatu hari penulis
pernah mendengar pernyataan dari salah seorang tokoh Muhammadiyah bahwa
kader-kader kita yang ada sekarang ini adalah kader-kader kelas dua (second
class). Mendengar hal itu penulis agak kaget dan terkejut. Sebab pernyataan
tersebut sangat melemahkan semangat Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Tapi
setelah penulis renungi secara mendalam bahwa apa yang dikatakanya sangat masuk
akal. Karena sebagai Angkatan Muda Muhammadiyah penulis belum mempunyai
prestasi apa-apa yang dapat dibanggakan.
Menurut hemat penulis, kader
yang baik, yang termasuk first class itu adalah kader yang memiliki
kelebihan-kelebihan yang menonjol. Misalnya memiliki iman yang kuat. Yang
dengan imanya itu, dia tidak mudah tergoda oleh pangkat, jabatan, wanita, dan
berbagai macam godaan lainya. Ia juga memiliki kepribadian dan mentalitas
yang kuat, yang tidak mudah emosional. Tidak mudah terpengaruh oleh
berita-berita yang beredar. Dia akan langsung
mengadakan tabayun dan tatsabut apabila ada hal-hal yang tidak jelas.
Seorang kader yang termasuk firs
class, adalah seorang yang taat beribadah. Ia juga seorang yang
memperhatikan shalat, puasa, dan zakat (kalau ia seorang yang mampu). Ia seorang
yang sangat tawadhu’. Ia bukan seorang yang pendendam, bukan seorang yang
diliputi kekhawatiran untuk tersaingi. Pendek kata ia memiliki akhlak yang
mulia. Ia juga dekat dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Kader yang termasuk first
class itu adalah orang yang hidupnya sederhana, rela berkorban dan selalu siap
melaksanakan tugas dalam keadaan apapun, seperti yang dicontohkan oleh KHA
Dahlan.
Kader yang termasuk first
class adalah dia yang memiliki pemahaman Islam yang luas, berpandangan
luas, memiliki sikap keterbukaan dan kritis dalam menanggapi isu-isu aktual. Ia
dapat mengambil kebenaran meskipun itu berasal dari orang yang tidak
disukainya. Dia juga mampu melihat kebatilan meskipun kebatilan itu berasal
dari teman-teman terdekatnya bahkan
apabila dilakukan oleh dirinya sendiri.
Kader yang termasuk first
class itu adalah dia yang juga memiliki intelektualitas yang tinggi seperti
KHA Dahlan, KH Mas Mansur, Iqbal, Agus Salim, Natsir, dan lain-lain yang
memiliki pemikiran yang progressive dan jauh ke depan.
Menurut penulis apabila iman masih
lemah, akhlak masih rendah, ilmu masih belum seberapa, pidato tidak bagus,
intelektualitas masih kurang, maka kalau diberi rangking maka penulislah rangking
paling akhir. Semoga kita lebih giat lagi belajar, bekerja, dan
beramal shalih. Amin. (ASM)
Padang, 17
November 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar