Inilah 12 Langkah Muhammadiyah Tahun
1949
Muhammadiyah telah berkali-kali
mengadakan rumusan-rumusan yang merupakan usaha untuk memantapkan garis hidup
dan perjuangan demi mencapai cita-citanya. Dengan rumusan-rumusan tersebut,
pimpinan dan warga Muhammadiyah mendapatkan pegangan yang sesuai dengan keadaan
dan perkembangan zaman. Berikut ini rumusan langkah Muhammadiyah tahun 1949.
1. Memperdalam Iman Hendaklah iman
itu ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat dan dalil buktinya,
dipengaruhkan dan digembirakan, hingga iman itu mendarah-daging, masuk di
tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari para anggota Muhammadiyah semuanya.
2. Memperluas Paham Agama Hendaklah
paham agama yang sesungguhnya (murni) dibentangkan seluasnya, diujikan, dan
diperbandingkan, sehingga para anggota Muhammadiyah mengerti dan meyakinkan
bahwa Agama Islamlah yang paling benar, ringan, dan berguna, hingga dengan
merasa nikmat mendahulukan amalan keagamaan itu.
3. Memperbuahkan Budi Pekerti
Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang budi pekerti (akhlak) yang terpuji
(mahmudah) dan sifat yang tercela (mazmumah), dibahas pemakaian akhlak-akhlak
yang terpuji dan menjauhkan sifat yang tercela, sehingga amalan para anggota
Muhammadiyah berbudi pekerti yang baik lagi berjasa.
4. Menuntun Amalan Intiqad Hendaklah
senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri (zelf correctie) dalam segala
usaha dan pekerjaan itu. Buah penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan secara
khusus untuk mendatangkan maslahat dan menjauhkan mudarat.
5. Menguatkan Persatuan Hendaklah
menjadi tujuan kita menguatkan persatuan organisasi, mengokohkan pergaulan,
persaudaraan, mempersamakan hak dan memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran. 6.
Menegakkan Keadilan Hendaklah keadilan dijalankan semestinya walaupun terhadap
diri sendiri, dan ketetapan yang sudah seadilnya dibela dan dipertahankan di
mana pun juga.
7. Melakukan Kebijaksanaan Dalam
gerak kita, tidaklah melupakan hikmat kebijaksanaan yang disendikan kepada
Kitabullah daan Sunnatu Rasulillah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan
itu haruslah dibuang, karena itu bukanlah kebijaksanaan yang sesungguhnya.
8. Menguatkan Tanwir Tanwir
mempunyai pengaruh besar dalam kalangan organisasi Muhammadiyah dan menjadi
tangan kanan yang bertenaga di sisi PP Muhammadiyah. Karenanya, wajiblah Tanwir
diperteguh dan diatur sebaik-baiknya.
9. Mengadakan Musyawarah Untuk
mengadakan garis yang tentu dalam Langkah-langkah amalan dan perjuangan kita,
hendaklah diadakan musyawarah-musyawarah, terutama untuk hal-hal yang khusus
dan penting seperti usaha Da’wah Islam di seluruh Indonesia dan lain-lain.
10. Memusyawaratkan Putusan Agar dapat
meringankan dan memudahkan pekerjaan, hendaklah setiap putusan mengenai
tiap-tiap Majlis/Bagian, dimusyawarahkan dengan pihak yang bersangkutan,
sehingga dapatlah mentanfizkannya untuk mendapatkan hasil dengan segera.
11. Mengawasi Gerakan ke Dalam
Pandangan kita hendaklah kita tajamkan, mengawasi gerak kita yang ada di dalam
Muhammadiyah, baik mengenai yang sudah lalu, yang masih berlangsung maupun yang
akan dihadapi.
12. Memperhubungkan Gerakan Luar
Kita berdaya upaya untuk memperhubungkan diri dengan pihak luar, seperti
persyarikatan-persyarikatan dan pergerakan-pergerakan lain di Indonesia dengan
dasar silaturrahim, tolong-menolong dalam segala kebaikan, dengan tidak
mengubah asas masing-masing. Terutama perhubungan dangan persyarikatan dan
pemimpin Islam.
Sumber: “Langkah, Khittah, dan
Kepribadian Muhammadiyah” (SM no 17-18/Th ke-48/September 1968).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar