PERAN ANGKATAN MUDA MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT DALAM ABAD KE II MUHAMMADIYAH PERSPEKTIF BUYA DR. BAKHTIAR, M.AG
Oleh: Aya S. Miza
Buya Dr.
Bakhtiar, M.Ag dalam Baitul Arqam Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera
Barat Jum’at, 28 Februari 2020 menjelaskan bahwa Muhammadiyah pada abad ke II
ini memiliki masalah yang semakin kompleks. Hal ini dapat dilihat dari:
1.
KERAPUHAN IDEOLOGI AKTIVIS
Hal ini
ditandai dengan:
a.
penyusupan ideology lain dalam Muhammadiyah.
b. Mudahnya Angkatan
Muda Muhammadiyah berpindah ke gerakan lain (ex: Jama’ah Tabligh, Salafiy).
Bahkan banyak AUM dikuasai mereka.
c. Minimnya
kajian penguatan ideology terutama di kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah.
d. Ada ortom
yang tidak terkendalikan. Bahkan ketika Majelis Pendidikan Kader memanggil
mereka mereka tidak mengindahkanya.
2.
PEMBONSAIAN/PELEMAHAN DARI DALAM
Hal ini
ditandai dengan:
a. Pimpinan
tidak amanah dalam menjalankan kepemimpinan.
b. Menelantarkan amanah persyarikatan.
3. KONFLIK INTERNAL
a. Antara Pimpinan
VS Pimpinan
b. Antara Pimpinan VS Pimpinan Amal Usaha
c. Antara AUM dengan masyarakat karena sertifikat
tanah wakaf banyak yang tidak terurus.
4. TATA KELOLA AMAL USAHA BELUM PROFESIONAL DAN KEHILANGAN SEMANGAT
TAJDID
Hal ini ditandai dengan:
a. Sikap Apatis
b. Karyawan tidak bekerja sesuai pedoman
c. Sikap pragmatisme
5. RAPUHNYA UKHUWAH ALHARAKAH
Hal ini dapat dilihat dari :
a. Sesama kader tidak saling menguatkan dan
membesarkan tapi saling mengkerdilkan dan saling menjegal.
b. sesama kader tidak saling percaya karena konflik
masa lalu.
PERAN AMM
1. Melakukan penguatan Ideologi
2. Memperkuat kepemimpinan persyarikatan
3. Meminimalisir potensi konflik
4. Mengelola AUM dengan semangat tajdid
5. Menguatkan kembali ukhuwah al-harakah
6. menguatkan kembali seifat keikhlasan dan roh jihad.
7. memperkuat gerakan di tingkat cabang dan ranting.
Padang, 01 Maret 2020
Kuala Niur II