Selasa, 03 Maret 2020

Pesan Tokoh (I)


Pesan Tokoh (I)

Buya Drs. H. Adrian Muis Chatib Saripado 



Oleh: Aya S. Miza

Diantara guru yang cukup berpengaruh dalam perkembangan belajarku adalah Buya Drs. H. Adrian Muis Chatib Saripado. Awal saya mengenal beliau adalah karena sewaktu kecil sering diajak oleh Ayah untuk ikut pengajian-pengajian Muhammadiyah di Kota Padang. Waktu itu belum terbayang belajar dengan beliau secara lebih intens.

Tahun 2013, sewaktu saya tamat dari ma’had Azzubair ibn Al-Awwam AMCF saya ditawari oleh Dr. Mursal, M.Ag  untuk lanjut kuliah di Fakultas Agama Islam (FAI) tepatnya jurusan Hukum Keluarga Islam. Saya menyanggupinya dengan perjanjian IPK minimal 3.5. Alhamdulillah semuanya itu bisa saya lewati. 

Diantara momen yang paling berkesan dan tidak terlupakan adalah belajar dengan Buya H. Adrian Muis Chatib Saripado. Sewaktu belajar dengan beliau, beliau telah mengenal saya, dan itu membuat saya malu, mungkin karena waktu itu Ayah saya adalah ketua PCM Koto Tangah.

Sewaktu beliau menerangkan tentang Al Islam Kemuhammadiyahan penjelasan beliau sangat jelas, ringkas, dan mudah dimengerti. Belajar AIK dengan beliau membuat saya semakin mencintai muhammadiyah. Kata-kata beliau dari awal sampai akhir  dalam perkuliahan itu tidak ada yang sia-sia. Semuanya terasa hidup.  Beliau berhasil menanamkan ideology Muhammadiyah kepada saya. 

Tahun 2015, di bukalah Pendidikan Kader Ulama Muhammadiyah (PKUM) Sumatera Barat di Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat. Yang merekomendasikan saya untuk masuk adalah PCM Koto Tangah dan Buya H. Firdaus AN, M.HI. 

Deg-degan hati saya waktu itu karena semua peserta adalah sarjana minimal S1. Cuma saya yang belum wisuda.Waktu itu diadakanlah seleksi, dan yang menguji saya adalah : 
1.     Qira’atul Kutub oleh Buya Dr. Suhefri, M.Ag
2.     Qira’atul Qur’an oleh Buya Dr. Yufni Faishal, MA
3.     AIK oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo & Buya Adrian Muis

Diantara banyak pesan-pesan beliau kepada saya adalah:

1). Menulislah. Tuliskanlah apa yang ada dalam fikiranmu. Jangan puas dengan pendapat-pendapat orang. Tulisan yang berasal dari fikiranmu lebih bagus.
2). Ambilah spesialis dalam satu bidang. Tekunilah. Jadilah pakar di bidangmu sehingga orang-orang tidak kesulitan mencarimu.
3). Laksanakanlah tugas dan kerjamu dengan baik. Jangan terlalu kepo. Agar waktumu lebih bermanfaat. 

Padang, 03 Maret 2020
Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar