Sabtu, 27 Mei 2023

8 ciri -ciri logika sudah berkembang

 8 ciri² orang yang logikanya sudah berkembang : 1.Good thinking. Alias open minded. berpikir secara obyektif dan hasil pikiranya dapat diterima orang lain secara universal.


2.Good planning. Meyakini hukum kausalitas (sebab-akibat), ia akan bertindak dgn planning yg matang secara detail, terperinci dan tdk tergesa².


3.Good observer. Cara berpikirnya mode refleksi/renungan bukan mode histeris/ambisi sehingga semua informasi yang ia dapat dikaji terlebih dahulu.


4.Good analytic. Mungkin ia diam dan terkesan cuek tapi ia memperhatikan semuanya. Apa yang menjadi prioritas hidupnya akan diperjuangkan dgn sungguh² jika hasil analisanya sudah akurat.


5.Good respect. Never judges other people by cover sebelum realitas yang ada terbukti secara aktual.


6.Good attitude. They will give good appreciating to other people dengan tatapan mata yang bersinergi dan cara bicara yang bersahabat walau feedback dari orang lain tidak sesuai dgn harapan.


7.Good rekening, karena orang yang logikanya sudah berkembang, etos kerjanya pasti lebih optimal. This is the law of attraction, apa yang anda pikirkan akan menarik kenyataan yang akan terjadi di kemudian hari sesuai dengan harapan ideal anda.


8. Good prayer. Mereka yakin sebagai hamba Tuhan dengan mengakui terlebih dahulu kelemahan² dan kekurangan² dirinya, sehingga nampak jati dirinya mencerminkan orang yang rendah hati, yang mengakui akan Kuasa Tuhan, bahwa segala sesuatu yang ia capai tidak akan pernah terwujud tanpa campur tangan Tuhan semesta alam.

Solusi otak lebih tajam, pintar, dan cepat berfikir

 Saya salah satu orang yang memiliki kelemahan di short term memory. Jadi saya ada beberapa kiat untuk membuat otak saya bisa lebih tajam, pintar dan cepat sesuai yang saya inginkan.


1). Pentingnya untuk tidak selalu bergantung dengan gadget. Apabila ada suatu catatan atau hal yang berkaitan dengan dokumentasi baiknya menggunakan buku dan pulpen. Tidak masalah seberapa panjang datanya tapi ini yang paling memicu untuk memaksa otak melakukan koordinasi dengan anggota tubuh. Pergerakan antara otak tangan ini bisa menambah kinerja otak supaya tidak butek.


2). Belajar apa itu analisis reasoning. Membuat kasus yang sedikit rumit dengan trik yang perlu dipelajari seperti Buka toko hari 1, 3 ,4 tapi di saat hari itu sedang ada renovasi hanya buka pada hari 2, 4, 5. Tentukan dengan kemampuan masing-masing. Mengapa harus seperti ini ? analisis itu bisa meningkatkan daya ingat dan daya berpikir supaya kita tidak merasa kosong.


3). Karena hidup penuh warna. Maksud dari statement ini adalah apabila ingin mudah menghapal atau mempelajari sesuatu untuk mengasah otak buatlah suatu tulisan atau gambar yang penuh warna. Deskripsikan semua warna tersebut dalam tulisan yang sesuai dengan warna. Orang yang menggunakan banyak warna untuk belajar akan lebih mudah menghapal ketimbang yang hitam putih. Sudah saya alami dari dulu.


4). Hindari interaksi dengan orang lain melalui social media. Sebaiknya untuk berinteraksi dengan manusia lain perlu tatap muka dan hindari percakapan melalui social media karena cenderung dapat menimbulkan kesalahpahaman yang fatal. Bagi otak, dapat memicu prasangka atau apapun itu. Akibatnya daya ingat otak dapat menurun karena ada pemikiran yang menumpuk. Ini bisa menghambat otak untuk berpikir tajam. Interaksi antara manusia yang baik dapat memicu otak berpikir jernih sehingga ketajaman berpikir mudah dilakukan.


5). Kurangi pikiran negatif. Setiap usaha yang anda lakukan dalam mengingat atau hal lainnya tergantung dengan sugesti otak anda. Apakah anda yakin atau tidak dengan kemampuan anda. Kalau anda kebanyakan pikiran negatif otomatis otak akan terasa numpuk seperti banyak pikiran karena konflik pikiran anda sendiri. Berpikir positif dan anda tanamkan kata “saya harus bisa dan pasti bisa”.


6). Jangan terlalu sering mendengarkan musik dengan headset. Saya sering menggunakan headset untuk mendengarkan percakapan, musik atau video. Tapi ini yang menjadi tolak ukur saya mengapa saya susah berpikir. Telinga yang terlalu sering mendengarkan dengan headset bisa memicu efek earworm sehingga apa yang saya pikirkan saat itu kadang suka melenceng dan menjadi plin plan. Pengaruh ke otak sangat besar apalagi kalau ingin berkonsentrasi cukup sulit.


7). Perbanyak Hapalan Al-quran. Khusus yang muslim ini mungkin paling mujarab. Dari Adhuha sampai An-naas saja pun sudah cukup. ini yang paling saya rekomendasikan. Cukup lah untuk jadikan referensi. Saya pikir ini tidak terlalu berat kan ?

Senin, 22 Mei 2023

Bacaan Wajib Pimpinan Muhammadiyah

 Bacaan Wajib Pimpinan Muhammadiyah:


1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (1946); 

2. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (1969); 

3. Tafsir Duabelas Langkah Muhammadiyah (1938); 

4. Al-Masa’il al-Khamsah (1954/1955);

 5. Kepribadian Muhammadiyah (1962); 

6. Khittah Perjuangan Muhammadiyah (1971); 

7. Khittah Berbangsa dan Bernegara (2002); 

8. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (2000); 

9. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad (2005): 

10. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua (2010).

 11. Risalah Islam  Berkemajuan (Muktamar-48, 2022)

Jumat, 19 Mei 2023

Tiga Pedoman Jihad Ekonomi Muhammadiyah

 Tiga Pedoman Jihad Ekonomi Muhammadiyah


1) Reorientasi teologis, 

2) Reorientasi strategis,

3) Akselerasi pada gerakan praksis serta amal usaha ekonomi


*Makna Reorientasi Teologis,* _Muhammadiyah perlunya konstruksi dari Majelis Tarjih dan Majelis Tabligh terkait pemahaman yang utuh dalam memandang dunia, masih banyak dai dan mubaligh yang cenderung menyebarkan pemahaman keagamaan yang pasif, anti dunia, sehingga pada akhirnya menjadikan umat bermental tangan di bawah._


*Makna Reorientasi Strategi Gerakan,* _Muhammadiyah perlu memakai pendekatan proaktif-konstruktif-positif, bukan pendekatan reaktif-konfrontatif. Termasuk menghindari gerakan yang serba demonstratif yang kolosal-komunal menjadi gerakan yang produktif._


*Akselerasi pada gerakan praksis serta amal usaha ekonomi*


Akselerasi praksis; _Muhammadiyah perlu mengkapitalisasi dan menaikkan kelas dari usaha-usaha, bisnis wirausaha dan UMKM yang sudah dirintis Muhammadiyah._


_Harus menjadi komitmen muhammadiyah di tingkat kader_


_Harus terus didorong ke dunia wirausaha, dan yang ke politik juga didorong termasuk ke pemerintahan, polri dan TNI, dll.


*Jadi reorientasi teologis, reorientasi strategis, dan orientasi praksis ekonomi, merupakan fokus jihad ekonomi Muhammadiyah.*

Selasa, 09 Mei 2023

MUHAMMADIYAH GERAKAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR

 Sebagai organisasi sosial keagamaan yang berorientasi dakwah amar makruf dan nahi munkar, seluruh amal usaha Muhammadiyah, baik di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, ekonomi, penegakan hukum dan HAM, sosial budaya dan sebagainya senantiasa dilandasi spirit dakwah: mengajak dan menyeru masyarakat dan bangsa ke jalan Allah SWT, mendakwahi warga Persyarikan untuk berbuat kebajikan dan meninggalkan kemunkaran serta kemaksiatan. Dakwah tersebut merupakan strategi untuk melakukan perubahan sosial menuju tujuan Muhammadiyah, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, sekaligus aktualisasi dari visi dan misi profetik, yaitu mewujudkan Islam raḥmatan lī al-‘ālamīn. 

Dakwah amar makruf nahi munkar diarahkan kepada warga Persyarikatan dan masyarakat luas.  Kepada warga Persyarikatan, dakwah ini dimaksudkan agar mereka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran Islam.  Sedangkan kepada masyarakat luar, dakwah ini diorientasikan agar masyarakat terbebas dari pola hidup yang tidak sesuai dengan akidah dan syariat Islam. Dakwah ini bersifat dinamis dan progresif, sekaligus responsif terhadap perubahan dan perkembangan zaman. Melalui dakwah ini, Muhammadiyah juga menyeru dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat dan tidak sejalan dengan nilai- nilai Islam. Dakwah amar makruf nahi munkar Muhammadiyah adalah dakwah pembebasan (taḥrīriyyah), pencerahan (tanwīriyyah), pencerdasan (tatsqīfiyyah), pemberdayaan umat, sekaligus humanisasi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, bukan semata-mata  tablīgh (menyampaikan risalah), ceramah  dan atau penyampaian taushiyyah.

FILOSOFI PERKADERAN ULAMA

Kebutuhan ulama dalam organisasi Muhammadiyah sebenarnya sudah diusahakan sejak awal berdirinya. Kehadiran  Kweek  Schoel Moehammadijah, Madrasah Mu'allimin dan Mu'allimat Muhammadiyah,  kemudian lahir  pendidikan ulama tingkat tinggi yaitu  Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah pada tahun 1968,  adalah bukti perhatian Muhammadiyah terhadap kebutuhan ulama. Bahkan setelah dibentuknya Majelis Tarjih Muhammadiyah, posisi dan peran ulama bagi Muhammadiyah adalah pembawa sekaligus penjaga cita- cita yang paling strategis untuk melanjutkan dan mengembangkan Muhammadiyah.  

Pentingnya ulama bagi Muhammadiyah tersebut terus mewujud dalam berbagai program dan kegiatan yang bermuara kepada usaha-usaha pengelolaan pendidikan Muhammadiyah yang ada yang diharapkan melahirkan kader-kader ulama dalam lingkungan Muhammadiyah. Selain itu beberapa putra-putri dan angkatan muda Muhammadiyah dikirim untuk studi belajar baik di  dalam maupun  ke  luar negeri diharapkan setelah selesai  bisa menjadi motor penggerak, pelangsung dan pelaksana perjuangan Muhammadiyah.   

Oleh karena itu, agar impinan dan cita-cita Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam dan pembaharuan terwujud, maka dibutuhkan para kader ulama yang mengetahui, memahami dan memiliki ruh dan jiwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam “bervisi tajdid”. Sebuah visi Islam yang memperbaharui dan mencerahkan umat yang mendekatkan ḥablun minallāh dan ḥablun minannās, visi yang menyatukan antara kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat, visi ummatan wasathan, umat moderat yang lurus yang puritan terhadap persoalan ibadah dan akhirat serta  modern terhadap permasalahan muamalah dan dunia. Selanjutnya kader ulama yang dilahirkan harus memahami Manhaj Tarjih, sebuah manhaj yang digunakan oleh para ulama Muhammadiyah dalam memecahkan setiap permasalahan hukum yang timbul.

SOLUSI PERKADERAN ULAMA MUHAMMADIYAH

Ulama yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan kompetensi keilmuan  memadai  lahir dari sebuah proses pendidikan. Buya Hamka, misalnya, lahir dari sebuah proses pendidikan yang sangat ideal. Ia dididik langsung oleh ulama-ulama hebat di lingkungan keluarga dan masyarakatnya. Ia diajar langsung oleh ayahnya,  belajar kepada  Haji Agus Salim, Buya Malik Ahmad  dan sebagainya. Hamka juga muncul dan teruji sebagai ulama setelah terjun ke tengah masyarakat. Menurut Hamka, ia sempat dicegah Haji Agus Salim ketika bermaksud tinggal bertahun-tahun untuk belajar di Arab Saudi. Tujuannya agar Hamka langsung terjun ke tengah masyarakat. 

Guru-guru yang hebat semacam Haji Agus Salim itulah yang sepatutnya dihadirkan dalam program-program kader ulama kita. Guru harus memiliki ilmu yang memadai dan akhlak yang terpuji supaya bisa menjadi teladan bagi murid-muridnya. Pendidikan dalam Islam bukan bertujuan utama untuk meraih gelar akademis dan meraih pujian manusia, tetapi untuk meraih ilmu yang bermanfaat yang dapat membawa pemiliknya dekat kepada Allah dan meningkatkan semangat berjuang menegakkan kebenaran. 

KRISIS ULAMA MUHAMMADIYAH

Secara khusus, kehadiran ulama Muhammadiyah di panggung sejarah dengan pengalamannya pada satu abad yang lalu, kini mengalami kemunduran, baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Bila diperhatikan dengan seksama, kehadiran reformasi beberapa tahun yang lalu tidak terlalu banyak memberikan pengaruh perbaikan pada Muhammadiyah  pada  aspek  penyiapan kader ulama. Reformasi  banyak  melahirkan anak muda dari organisasi lain  yang bisa mengenyam pendidikan S2 dan S3 di perguruan-perguruan  tinggi  bergengsi  di  dalam dan luar negeri. Kalau dahulu ada seorang profesor  atau  bergelar Ph.D yang beragama Islam, hampir  dapat dipastikan mempunyai  latar belakang Muhammadiyah.  Tetapi sekarang,  anak-anak muda lulusan S2 dan S3 yang baru pulang dari Eropa, Amerika atau  dunia Arab, kebanyakan bukan  berasal  dari kultur Muhammadiyah. Padahal, mereka inilah nanti  yang akan menghiasi teras kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang.  

Muhammadiyah dan generasi mudanya harus segera berbenah, “jangan sampai merasa besar dan mengklaim sebagai bagian dari gerakan  pembaruan,  apalagi menganggap  yang  lainnya tradisional”, namun justru sesungguhnya sudah sangat jauh tertinggal. Oleh karena itu pembaruan perkaderan baik yang bersifat umum  maupun secara khusus perkaderan ulama, harus segera digiatkan. Genderang perkaderan yang sungguh-sungguh dan strategis harus segera ditabuh agar ulama dan tokoh Muhammadiyah dapat memimpin umat Islam dan memiliki peran strategis untuk membangun peradaban, khususnya di Indonesia.

SEKILAS TENTANG MANHAJ TARJIH

 

Manhaj Tarjih Muhammadiyah memang baru berupa kaidah-kaidah kulliyah, yang rumusannya itu dapat mengundang multi tafsir karena memang belum terinci dan belum dijelaskan mana yang digunakan oleh tarjih ketika kaidah-kaidah itu mengandung kebolehjadian. Timbulnya pro dan kontra dan lahirnya dinamika di kalangan kader Muhammadiyah yang menawarkan berbagai konsep pembaharuan – Islam yang berkemajuan – pencerahan Islam dsb, sesungguhnya berakar pada perbedaan paradigma penafsiran sumber ajaran, orientasi, sikap dan pilihan-pilihan gerakan yang melatarbelakanginya.

Hal ini sesungguhnya menjadi kekuatan dan sekaligus menjadi kelemahan dari manhaj tarjih tersebut. Kekuatannya adalah ketika manhaj itu tidak terinci maka ia akan memberi peluang yang cukup besar bagi munculnya dinamika pemaknaan dan itu akan memberikan keluwesan bagi para kader untuk memanfaatkan manhaj tersebut. Kelemahannya adalah jika tidak ada kriteria yang jelas memberikan pembatasan dalam penggunaan dan pemanfaatan manhaj tersebut maka ia akan mengundang multi tafsir. Kelemahan itu akan dapat dieliminir jika ruang dialog dapat tumbuh subur dan mendapat fasilitas yang memadai dalam persyarikatan.

Memang pemikiran untuk membuka ruang dialog yang lebih terbuka, demokratis dan berkeadaban, tanpa terjebak pada kebiasaan saling menegasikan dengan cara-cara represif dan monolitik telah lama menjadi wacana pemikiran dalam Muhammadiyah. Akan tetapi wacana tersebut tinggal wacana, dan tidak jelas seperti apa rumusannya, dan seperti apa mekanismenya sehingga dapat diimplementasikan dalam gerak langkah Muhammadiyah.

Senin, 08 Mei 2023

Jadwal Ramadhan 2024/1445

 [25/3 09:36] Syamsurizal: Jdwl ramadhan taqwa 1445/2024

10/3/24 : Drs.H. Apris, M.M

11/3/24 : Dr.Bakhtiar, M.Ag

12/3/24 : Drs. H.Marhadi Efendi, M.Si

13/3/24 : Prof.Dr.H.Rusydi Am,Lc.,M.Ag

14/3/24.:  Dr. H. Zaim Rais,MA

15/3/24 :  H.Mayeldi Anshrullah, S.P

16/3/24 : Dr. Murisal,S.Ag,M.Pd

17/3/24 : H.Zaitul Ikhlas Sa'ad, M.Si

18/3/24 : H.Solsafad, Amd, S.Pd.I,M.Ag

19/3/24 : M.Rifki, M Ag

20/3/24 : Abdul Salam, S.Ag., M.Hum

21/3/24 : H.Muslim Hamid, M.H.I

22/3/24 : Ir.Yosmeri Yusuf

23/3/24 : Drs.H.Adrian Muis, CH.Saripado

24/3/24 : Dr.Suhefri, M.Ag

25/3/24 : Dr.H.Ikhwan Matondang,SH,M.Ag

26/3/24 : Dr.Zulheldi,M.Ag

27/3/24 :  Drs.H.Nurman Agus

28/3/24 : Dr.Riki Saputra, M.A

29/3/24 : Dr.H.Sobhan Lubis,MA

30/3/24 : H.Amora Lubis, S.Sos.I

31/3/24. : Dr.Mursal, MAg

01/4/24 : Dr.Firdaus An, M.H.I

02/4/24 : Dr.Buchary M, M.Ag

03/4/24 :. Dr.H.Muslim Tawakal, SH.M.Pd

04/4/24  : Sabarudin Herman, S.Sos, M.M

05/4/24 : Suprizen, M.A

06/4/24 : Drs. Afrijal Harun

07/4/24 :  Hendri Novigator, S.Psi.M.Pd

08/4/24 : Drs. Zufrizal

09/4/24 : takbiran 

                 

10/4/24  : Idul Fitri

[25/3 09:37] Syamsurizal: Imam Taraweh Taqwa 1445 /2024

10 -14 Maret 2024 : Riwa Putra, M.Pd

15- 19 Maret 2024 : Syamsurizal, M.A

20- 24 Maret 2024 : Imam Harian Taqwa

25-29  Maret 2024 : Michael 

30/3 - 03/4.  2024 : Dr.Ahmad Lahmi,M.Pd

04 - 09 April 2024 : Syaflin

Pengabdian


 

Biar nggak lupa. Jadwal guru


 

Minggu, 07 Mei 2023

Kurikulum Darul Hadits Dammaj

 Kurikulum Darul Hadits Dammaj


Tauhid :

Mabadiul Mufid

Ushul Tsalatsah

Qawaidul Arba

Ushul Sittah

Kasyfu Syubuhat

Alwajibat Muttahatimat

Nawaqidhul Islam

Masail Jahiliyah

Kitabut Tauhid

Fathul Majid

Tathirul I'tiqad

Ad Durrun Nadhid

Sullamul Wushul

Kitabut Tauhid Lil Fauzan


Aqidah :

Lamiyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Ushul Sunnah Imam Ahmad

Haiyah ibni Abi Dawud

Lum'atul I'tiqad

Al Qawaidul Mutsla

Al Asmaul Husna

Aqidah Wasithiyah

Aqidah Ath Thahawiyah

Al Fatwa Al Hamawiyah

Aqidah At Tadmuriyah

Aqidah As Safariniyah

Al Qairawaniyah

Aqidah Ar Raziyain

As Sunnah Lil Khilal Abdullah Bin Ahmad

Quthfu Ats Tsamri Shidiq Khan

Sharihus Sunnah Ath Thabari

Aqidah Salaf Ash Shabuni

Al Iman Al Qasim bin Salam

At Tahafu Fi Madzahibis Salaf

I'lamus Sunnah Mansyurah

Syarhus Sunnah Barbahari

Al Iqtishad Fil I'tiqad Al Maqdisi


Hafalan Hadits :

Arbain Nawawiyah

Umdatul Ahkam

Riyadhus Shalihin

Bulughul Maram

Al Muntaqa Ibni Jarud

Lulu Wal Marjan

Mukhtashar Shahih Muslim

Mukhtashar Shahih Bukhari

Shahih Musnad Al Wadi'i

Silsilah Ash-Shahihah Al Albani


Fiqih :

Shifat Shalat Nabi Al Albani

Minhajus Salikin As Sa'di

Ad Durarul Bahiyah Syaukani

Ad Darariyul Madhiyah

Syarah Umdatul Ahkam

Syarah Bulughul Maram

Syarah Muntaqa

Mulakhas Fiqih Fauzan

Fiqhul Muyassar

Nailul Authar

Ar Raudhatun Nadhiyah Shidiq Khan

Shifat Wudhu Nabi Al Albani

Syarah Shahih Bukhari Muslim


Musthalah Hadits :

Manzhumah Baiquniyah

Baitshul Hatsits

Nuzhatun Nazhor

Isbalul 'itri 'ala qashbi sukari

Tadribur Rawi

Taqyidu wal Idhahu

Manzhumah Gharami Shahih

Alfiyah Al Iraqi

Alfiyah As Suyuti

Muqaddimah Ibni Shalah

An Nukat 'ala Muqaddimah Ibni Shalah

Al Hatsu 'ala Ta'alumi Al Bahtsi

Dhawabith Al Jarhu Wat Ta'dil

Syarhu 'ilal Tirmidzi Ibnu Rajab

Taudhihul Afkari Shan'ani

Al Mawaqidzatu Adz Dzahabi


Nahwu :

Al Ajurumiyah

Tuhfatus Saniyah

Mutammimah Jurumiyah

Mulhatul I'rab

Syarhu Qathrun Nada

Syarhu Syudzurudz Dzahab

Maushilu Ath Thullab

Alfiyah Ibnu Malik

Alfiyah Ibnu Aqil

Audhahul Masalik

Mughnil Labib Wa Mukhtasharah

Nazham Qawaidil I'rab


Sharaf :

Al Madkhal Ila Al Ilmi Sharaf

Fathul Wadud Al Latif Fathil Qudsi

Lamiyatul Af'al

Tathbiqu Sharaf

Syadzal Arfi Fi Fannis Sharfi

Syafiyah Fi Ilmi Ash Sharfi

Sharaf Alfiyah Ibnu Malik


Balaghah :

Balaghah Al Wadhihah

Jauharul Balaghah


Imla :

Mulakhas Imla

Al Muhalla Fi Tashili Qawaidil Imla

Al Mufradul Ilmi Fi Rasmil Qalami


Ushul Fiqih :

Alwaraqat

Al Imrithi

Ushul min ilmil Ushul

Mudzakirah Fi Ushulil Fiqh

Irsyadul Fuhul

Maraqis Su'ud

Ushul Fiqih yg lainnya


Qawaidul Fiqih :

Nazham Qawaidul Fiqhiyah

Al Qawaidul Ushul Jami'ah

Manzhumah Fi Qawaidul Fiqhi yg lainnya


Ushul Tafsir :

Ushul Tafsir Syaikh Utsaimin

Muqaddimah Fi Ushulit Tafsir

Manzhumah Az Zamzami


Tajwid :

Tuhfatul Athfal

Mulakhas Maqid Fi Ilmi Tajwid

Syarh Manzhumah Jazariyah

Syathibiyah

Al Jazariyah


Ulumul Qur'an :

Al Burhan Fi Ulumil Qur'an

Ulumul Qur'an yg lainnya


Sirah Nabawiyah :

Urjuzah Miiyah

Al Fushul Fi Siratir Rasul

Syamail Muhammadiyah


Adab Thalib :

Hilyah Thalibil Ilmi

Kitabul Ilmi Al Utsaimin

Lamiyah Ibnu Wardi

Taiyah Al Ilbiri

Manzhumah As Sayr Ilallah

Adab Thalib Asy Syaukani

Nuniyah Al Qahthani

Manzhumah Al Mimiyah Ibnul Qayyim

Jami' Bayan 'Ilmi wa fadhlih

Adab Hamalatul Qur'an Imam An Nawawi

Adabul Mufrad Imam Bukhari

'Amalul Yaum Wa Lailah Ibnu Sunni

Hishnul Mu'min Al Aryani

Tadzkiratus Sami' Wal Mutakallim Ibnu Jama'ah


Faraidh :

Ar Rahbiyah

Tashilul Faraidh

Zawaidul Fi Ilmil Faraidh

Al Qalaidul Burhaniyah

Al Faidhul Musyamiri

KEMBALI KEPADA Al-QUR'AN DAN ASSUNNAH

 *KEMBALI KEPADA Al-QUR'AN DAN ASSUNNAH*


*Oleh Suprizen, M.A.*

Ketua KMM Sumbar


Kembali (meruju') kepada Al-Qur'an dan Sunnah adalah kewajiban bagi setiap pribadi muslim, karena keduanya adalah petunjuk dan pedoman dalam mengarungi kehidupan di pentas bumi ini. Pertanyaannya adalah apa makna kembali kepada Al-Qur'an dan sunnah itu?


Kalau kita melihat bahwa setiap para ulama mujtahid menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai dalil hukum yang utama, siapa saja tanpa terkecuali. Cuma ada yang kembali kepada makna teksnya semata (lafzhiyah/zahir) ada juga yang kembali kepada makna lain di luar teksnya (konteksnya).


Al-Qur'an dan Sunnah adalah bahan mentah yang perlu diolah (diformulasikan) kembali oleh para mujtahid, baik mujtahid fardi atau jama'i (kolektif), kemudian dipersembahkan kepada ummat sebagai pedoman. Sebab, sebuah teks punya makna hakikat dan majaz, satu kata banyak makna (musytarak), ada juga banyak kata satu makna (wujuh wa an-nazhair), ada teks yang secara zahir bertentangan, ada pemahamannya mafhum muwafaqah, ada juga mafhum mukhalafah, dll.


Kalau sekedar kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah teksnya semata, maka bisa jadi terkesan rancu dan menyimpang dari makna yang sesungguhnya, misalnya:


وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ.

"Bunuhkah orang-orang kafir itu dimana saja berada." (QS. Al-Baqarah: 191)


Teks Al-Qur'an di atas menegaskan bahwa orang-orang kafir boleh dibunuh dimana saja kita jumpai mereka. Maka, nyawa orang-orang kafir dalam lingkungan umat Islam akan terus menerus terancam.


Kata "quru'" dalam QS. 2: 228 bermakna ganda, bisa bermakna suci bisa juga bermakna haid. Dari sana pendapat bisa berbeda dalam memahami sebuah teks Al-Qur'an.


Sebuah hadis menyatakan :


إذا جاءَ أَحَدُكُمُ المَسْجِدَ، فَلْيَنْظُرْ، فَإنْ رَأَى في نَعْلَيَهِ أَذًى أَوْ قَذَراً فَلْيَمْسَحْهُ، وَلْيُصَلِّ فِيهِمَا». أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ، وَصَحّحه ابْنُ خُزَيْمَةَ.


 “Apabila seseorang di antara kamu mendatangi masjid hendaklah ia memperhatikan, jika ia melihat kotoran atau najis pada kedua sandalnya hendaklah ia membasuhnya dan shalat dengan memakai kedua sandalnya.” (HR. Abu Daud dan dinilai sahih oleh Ibnu Khuzaimah)


Secara teks hadis ini bisa menjadi pembenaran boleh shalat dalam masjid pakai sandal. Tidakkah rancu bila shalat pakai sandal di dalam masjid pada zaman moden saat ini?


Jadi, tidak dapat kita berkata bahwa kembali kepada Al-Qur'an dan sunnah tanpa melalui pendapat para ulama, dan sangat keliru orang berkata, "Saya cukup Al-Qur'an dan Sunnah saja, tidak perlu pendapat orang." 


Kembali menyegarkan pikiran. Wallahu a'lam..🙏🏻