KIAT-KIAT AGAR AIB & KEKURANGANMU TIDAK TERSEBAR DAN MELEBAR KEMANA MANA
Masalah aib sering menjadi tema
pergaulan kita sehari-hari, yang tak henti diperbincangkan sebagai bentuk
fitnah atau provokasi terhadap orang lain, di samping usaha menimbulkan konflik
dalam sebuah pergaulan antar sesama muslim. Intinya membicarakan aib seseorang
itu sama saja dengan usaha membongkar rahasia orang lain yang dianggap penting
bagi mereka dalam rangka menghancurkan orang lain. Bagaimana pandangan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah melihat aib sebagai bentuk sebuah
kejahatan yang tidak terampuni Kalau tidak ada maaf dari mereka yang dibongkar
aibnya.
Abdullah bin 'Umar radhiyallahu
'anhuma berkata:
كان بالمدينة أقوام لهم عيوب فسكتوا عن عيوب الناس فأسكت الله الناس عنهم عيوبهم فماتوا ولا عيوب لهم
"Dahulu di Madinah terdapat
suatu kaum yang memiliki banyak aib, mereka diam (tidak membicarakan) aib-aib
manusia. Maka Allah menjadikan manusia diam terhadap aib mereka. Kemudian
mereka mati dalam keadaan tidak memiliki aib (yang diketahui)".
[Al-Firdaus bi Ma'tsur Al-Khitab No.
4830]
Al-Imam Malik bin Anas (TABI'UT
TABI'IN) rahimahullah berkata:
ادركت اقواما كانت لهم عيوب، فسكتوا عن عيوب الناس فسكت الناس عن عيوبهم، وادركت اقواما، لم تكن لهم عيوب، فتكلموا في الناس، فأحدث الناس لهم عيوبا
"Aku mendapati suatu kaum yang
dahulu mereka memiliki aib dan kekurangan. Mereka diam (tidak membicarakan)
aib-aib manusia, maka manusia pun diam terhadap aib-aib mereka.
Aku juga mendapati suatu kaum yang
dahulu tidak memiliki aib dan kekurangan, kemudian mereka membicarakan (aib)
manusia. Maka Allah mendatangkan aib bagi mereka"
[Bada'ius Salik fi Thaba'i Al-Malik,
1/285]
Syadzan Al-Madani rahimahullah
berkata:
رأيت أقواما من الناس لهم عيوب فسكتوا عن عيوب الناس فستر الله عيوبهم وزالت عنهم تلك العيوب ورأيت أقواما لم تكن لهم عيوب اشتغلوا بعيوب الناس فصارت لهم عيوب
"Aku melihat suatu kaum dari
manusia yang memiliki aib-aib, kemudian mereka diam (tidak membicarakan) aib
manusia, maka Allah menutup aib dan kekurangan mereka. Aib tersebut senantiasa
ada pada mereka.
Aku juga melihat suatu kaum yang
tidak nampak memiliki aib dan kekurangan, kemudian mereka sibuk membicarakan
aib manusia, maka nampaklah aib-aib mereka"
['Uyubun Nafs, 1/13]
Sungguh benar sabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam:
من ستر مسلما ستره الله
“Barangsiapa menutupi aib seorang
muslim, maka Allah akan menutup aibnya.”
[HR. Al-Bukhari No. 2442 dan Muslim
No. 2580]
Semoga Bermanfaat !
Baarakallahufiykum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar