Senin, 21 Januari 2019

FILOSOFI KARATE (II)

FILOSOFI KARATE (II)



Karate sangat dipengaruhi oleh Filosofi yang harus di pahami dan di mengerti oleh para Sempai (pelatih/instruktur) maupun Kohai (siswanya). Agar mereka mencapai DO (jalan yang sebenarnya). Untuk mencapai DO maka para Karateka harus senantiasa memiliki REI (sikap saling menghormati) MEIKYO (berpikir positif), MUGA (berkosentrasi penuh) USHIN (melekat pada ajaran), SHUBAKU (senantiasa berhati lembut), TAI NO SEN (senantiasa memiliki inisiatif), dan KEIKO (rajin).

Apabila filosofi dipraktekan maka akan lahir para Karateka yang disiplin, jujur, percaya diri, sehat dan kuat. Hal ini amat relevan bagi profil prajurit yang harus tanggap, tanggon dan trengginas. Bagi para Karateka yang telah menjiwai latihan Karate secara sungguh-sungguh melalui latihan yang terus menerus dan teratur akan menemukan MYO (rahasia yang tersembunyi) berupa lahirnya intuisi, kekuatan fisik dan spiritual yang terkadang tidak dapat dicerna dengan akal sehat seperti mampu memecah benda-benda keras (SHIWARI), SINKANG (melompat tinggi) dan memiliki kekuatan super sebagaimana yang dialami para leluhur beladiri Karate. Benarlah apa yang diucapkan Gichin Funakoshi bahwa Tuhan telah menciptakan alam dan tubuh manusia dengan berbagai tujuan. Tetapi barang siapa yang menggunakan kepalan tangan tanpa tujuan yang mulia dan perhitungan yang matang maka ia akan kehilangan harga dirinya di hadapan Tuhan dan manusia.

SHOTO NIJU KUN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar