Kota yang bergerak tertidur
Mengangkat kepala seperti mengucapkan tidak ada kegelisahan
Setelah aku ingin menangkap mimpi juga keinginan
Aku percaya semakin mengejarnya semakin jauh jaraknya
Waktu ini tidak akan ada lagi, jangan lari
Menghentikannya dan menangis , hal seperti itu
Dapat dilakukan kapanpun
Ketika aku berhenti memikirkan hal itu, aku takut
Aku sudah mulai terbiasa dengan rutinitas kehidupan sehari-hari
Saat saling terluka karena menginginkan sesuatu
Selama masa yang tidak menentu
Kita waktu itu...
"Bagaimana kabarmu?" penerima telepon yang tak berfungsi
Suara yang selalu memberiku keberanian
Menerima seluruh senyuman juga tangisan
pada masa depan di mana kita bisa hidup,
Suatu hari, entah kapan, pasti
Keinginan kita akan sampai
Karena aku percaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar